SUKASULSEL.COM,BONE- Sebuah mobil Honda WR-V dengan nomor polisi DW 1788 WE dilaporkan masuk ke Saluran drainase di Jalan KH. Adam, Kelurahan Biru, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, pada Senin (23/12/2025) malam. Peristiwa tersebut kembali menambah daftar kecelakaan yang kerap terjadi di ruas jalan tersebut.
Insiden ini kembali menyorot kondisi salah satu ruas jalan di wilayah perkotaan Kota Bone yang dinilai rawan kecelakaan. Warga setempat menyebut, kecelakaan di lokasi ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Bahkan, sebelumnya ruas jalan ini pernah memakan korban jiwa.
Berdasarkan pantauan Sukasulsel.com di lapangan, ruas Jalan KH. Adam memiliki lebar jalan yang sempit dengan selokan cukup dalam di sisi jalan. Kondisi tersebut diperparah dengan tidak adanya pembatas jalan serta minimnya rambu-rambu lalu lintas. Hingga saat ini, belum terdapat rambu satu arah maupun rambu larangan masuk, sehingga kendaraan dari dua arah kerap berpapasan di ruang jalan yang terbatas.
Salah seorang warga, Sofyan mengungkapkan bahwa kondisi jalan tersebut sangat berbahaya, terutama pada jam-jam sibuk. Menurutnya, pengendara kerap dipaksa saling mengalah karena sempitnya badan jalan, yang sering berujung pada kecelakaan.
“Sudah sering terjadi kecelakaan di sini. Jalannya sempit, selokannya dalam, tidak ada pembatas jalan, dan tidak ada rambu satu arah. Bahkan pernah ada yang meninggal dunia,” ujar Sofyan saat ditemui di lokasi kejadian.
Ia menambahkan, tidak jarang pengendara mengalami kecelakaan tunggal akibat kendaraan terperosok ke selokan, terutama saat berpapasan dengan kendaraan dari arah berlawanan. Kondisi ini dinilai sangat membahayakan, khususnya bagi pengendara roda dua
Sejumlah warga pun mengusulkan agar ruas Jalan KH. Adam diberlakukan sistem satu arah guna mengurangi kepadatan dan potensi kecelakaan. Arah yang disarankan yakni dari dalam Jalan KH. Adam menuju Samballoge Baru, tepatnya ke arah samping BRI Link. Selain itu, warga juga meminta pemasangan rambu larangan masuk dari arah sebaliknya sebagai langkah pencegahan.
Menurut Sofyan, pemasangan rambu lalu lintas dan pembatas jalan merupakan kebutuhan mendesak yang tidak bisa ditunda. Ia berharap pihak terkait segera mengambil langkah nyata demi keselamatan pengguna jalan.
“Ini bukan soal kenyamanan saja, tapi soal keselamatan. Kami berharap pemerintah dan Dinas Perhubungan bisa segera turun tangan sebelum ada korban berikutnya,” tegasnya.
Warga berharap pemerintah daerah bersama instansi terkait dapat segera meninjau langsung kondisi di lapangan dan merealisasikan usulan warga. Dengan adanya penataan lalu lintas yang lebih baik, diharapkan angka kecelakaan di ruas jalan tersebut dapat ditekan dan tidak lagi menelan korban jiwa di kemudian hari.

